Rabu, 01 Agustus 2018

Perasaan Khawatir


hari ini terhitung sudah satu tahun aku merawat perasaan ini padamu
perasaan yang dulunya tidak ada
tapi kau tumbuhkan tiba-tiba
dulu aku tenang
tapi lambat laun kekhawatiranku ini muncul
tumbuh lebat seperti rindu yang sama halnya tak terawat
kekhawatiranku pada diriku sendiri yang tidak mampu menyampaikan suara hati yang selalu berteriak namamu
kekhawatiranku akan masa depan
kalau sekarang saja aku masih bertahan merawat rasaku padamu, sedangkan kau tidak pernah menyua
bagaimana nanti jika kau datang dengan kabar paling dahsyat yang tidak pernah kuharapkan?
akankah aku memeluk bayangmu dalam kerinduan,
atau meratapimu dalam kerelaan?

semoga aku selalu sabar dalam penantian.
7 Desember 2017.

Selasa, 22 Mei 2018

May, 2018

Akhir-akhir ini perasaanku kacau.


sebelumnya tidak pernah kubayangkan aku akan menjadi bagian dari kampus Islam di ibukota ini
sebelumnya aku hanya mengenalnya dari cerita seseorang ketika kami berteman di Pare
seorang teman yang terlihat begitu bangga dengan kampusnya kala itu
dia menceritakan apa pun yang berhubungan dengan citra baik kampusnya
aksinya pun cukup menggambarkan betapa dia tidak main-main dengan studinya
kala itu dia baru menginjak semester pertama, sedangkan aku yang berusia enam belas tahun masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan, kala itu aku sedang praktik kerja lapangan di kantor pos
dia begitu baik
bukan saja baik sikapnya
tapi
entah apa yang membuat mataku melihat dia baik dalam artian dia adalah anak laki-laki yang sempurna
aku tidak terlalu peduli dengan cerita kampusnya kala itu
karena, pikirku aku ingin kuliah di kampus pendidikan di Malang
lagi pula, masih banyak waktu untuk memikirkan masalah langkah yang akan kuambil ketika lulus nanti
lama waktu berlalu,
entah nasib apa yang membawaku ke kampus ini
kampus yang tidak pernah kuharapkan
kampus yang mendengar ceritanya pun jujur aku tidak pernah tertarik..





bawa aku pergi dari sini...
atau paling tidak, temani aku melupakan kampus impianku </3

Sabtu, 19 Agustus 2017



TENTANG RASA SYUKUR

Tuhan, Kau mengenalku kan?
Aku, janin yang mereka tunggu-tunggu kematangannya delapan belas tahun yang lalu.
Hahaha, itu memang perasaan konyol, ya?
Jelas saja Engkau mengenalku, karena Engkaulah pencipta seluruh makhluk di bumi ini.

Tuhan, bolehkah aku sambat?
Sebelumnya, perkenankanlah aku memperkenalkan diri. Hanya untuk formalitas saja..
Namaku Yuyun, aku masih merupakan warga bumi. Meskipun aku tidak ikut andil dalam pemeliharaan.
Aku Yuyun, yang selalu mengharap-harapkan nama “Enjel”.
Aku tinggal di dusun, yang selalu memimpikan bisa tinggal di komplek elit.
Aku seorang gadis berbobot enam puluh tujuh kilogram, yang selalu mengumpat sialan ketika ada yang mengejek angka terkutuk itu.
Aku seorang gadis yang memiliki tinggi seratus enam puluh delaman senti meter, yang merutuk ketinggianku karena kesulitan mencari outfit feminin.
Aku memiliki rambut kusut yang sering berencana me-make overnya ketika aku berduit nanti.
Aku seorang anak dari pasangan yang memiliki kekurangan dan kelebihan.
Aku selalu iri ketika mereka bercengkerama dengan ibunya yang bersahaja,
Aku selalu iri kepada mereka yang dilindungi oleh kakak laki-lakinya
Aku selalu iri ketika teman-temanku mempunyai barang baru
Aku selalu iri ketika mereka mendapat nilai baik, sanjungan dari sana-sini, dan mempesona banyak manusia di sekitar.

Tapi aku malas, Tuhan.
Kenapa Engkau memberiku rasa yang tak seimbang?
Kenapa hatiku selalu dengki, tetapi otakku tak mau berpikir bagaimana agar aku bisa mencapai apa yang mereka saja bisa capai?
Kenapa?
Salahkan aku menyalahkanMu?

Aku tahu, Kau tak akan marah kepadaku.
Karena aku tahu, Itulah pembeda antara Kau dan aku.

                                    (Tempat tidur berantakan, Okezone.camp)
                                    8, Maret 2017
                                    20.59
Hidup ialah sebuah ruangan.
kau ada di dalamnya. ruangmu sendiri. hanya kau seorang.
kau tidak merasa nyaman ada di ruanganmu sendiri
ruang yang sempit, gelap, bau, banyak tikus dan kecoak
sempat--atau bahkan sering terpikir olehmu bagaimana cara untuk keluar dari ruanganmu itu dan pindah ke ruangan yang baru, yang lebih bersih, tidak luas tak apa, yang penting kau merasa nyaman dan aman. 
bosan kau berteman dengan hewan-hewan di situ.
"bagaimana caranya?" kalimat itu ibarat camilan otak sehari-hari. beruntung kau tak mati digerogoti camilan beracun itu.
dan kau teringat, setiap kali kau menginginkan sesuatu yang baru, ayahmu selalu mengatakan "milikmu yang baru masih bisa digunakan. ayah akan membelikan yang baru ketika itu sudah rusak--hancur nanti." seketika itu kau bangkit, mencari cara untuk menghancurkan ruangan jelek itu. bodoh. kau ingin menghancurkan hidupmu yang sudah kau jalani selama ini.

Pada suatu hari kau bertemu seseorang yang tanpa kausadari membawa pengaruh terhadap kehidupanmu.
dia berhasil membuatmu menghapus niatan menghancurkan ruanganmu sendiri. kau menjadi masa bodoh dengan ruangan jelekmu, kau.. bahkan bersyukur dan bahagia bukan main karena ruanganmu itu sempit dan gelap. 
kau jadi lebih bergairah ketika bercumbu dengan dia, ruang sempit itu memberimu sensasi lebih nikmat ketika berdua dengannya, memberi kesan bahwa dunia ini milik kalian saja. 
bodoh! bodoh kan?

mampus! 
tak lama lagi kau akan merasa benar-benar hancur tanpa hidupmu kau hancurkan.

Rabu, 01 Maret 2017

LIKE AN ICE CREAM

Terkadang aku hanya merasa hancur
bukan benar-benar hancur
rasanya semua tawa begitu getir
semua tangisan hampa
hanya kebohongan yang berkuasa
ia menangis dalam tawa
dan tertawa dalam tangis
tidak bisa diredakan
tawa itu tak bisa reda
tangis itu tak bisa padam
entahlah, keduanya laksana api
yang berkobar dalam ruangan dingin
api itu ibarat kecemburuanku
dan dingin itu ibarat ketidakacuhanmu

                              di atas kasur, November 2016

                              sedang terjadi gempa, ya?
Tentang sepatah hai” dan Serenceng “dadah”

Hai,

Apa yang kaubanggakan dari sebuah pertemuan?
Apa yang kaukagumi dari sepatah hai?
Senang? Bahagia? Luluh?
Yaa.. aku selalu menguap dalam kebahagiaan di setiap pertemuan
Tapi, itu begitu menyedihkan.


Dadah~




~

Hidup//
Orang-orang datang, terkadang hanya untuk memperkenalkan diri; memperkenalkan rasa.
Kemudian mereka pergi ketika ...
Ah,
Atau mungkin aku yang meninggalkan mereka bahkan sebelum mereka selesai memberi rasa?

Fitrah manusia .
            Melupakan  / dilupakan

            Meninggalkan /ditinggalkan.