Sabtu, 14 Mei 2016

Bukan Lagi Titik

Ketika aku mulai lelah, ketahuilah bahwa teriakan dari dasar hatiku ialah bahwa aku harus bertahan, bahkan berjuang. Sekalipun logika berteriak bahwa betapa bodohnya aku bertahan di tengah-tengah lingkaran yang mematikan perasaanku. Hatiku lebih kuat berteriak kencang, entahlah. Aku tidak pernah keberatan ketika harus menahan sedikit rasa sakit akibat kaukecewakan. Aku selalu yakin bahwa kau akan kembali kepadaku, karena pada dasarnya, aku adalah rumahmu begitupun sebaliknya.

      Hingga saat ini, ketika kau membohongiku, batinku berperang dahsyat. Aku amat takut mengambil langkah. Aku marah. Aku kecewa padamu. Logikanya, orang marah pasti akan meninggalkan, tapi aku dengan bodohku memilih bertahan bahkan mencoba mencairkan suasana. Seakan aku yang salah, aku benar-benar dikuasai oleh akal bodohku.

      Aku sudah sangat sering berada di titik ini. Titik terjenuhku.
      Tapi, malam ini bukan lagi sebuah titik jenuh. Kurasa, aku sudah tergelincir ke jurang kekecewaan. Logikaku lebih kuat.

                                   Di atas tempat tidur, 14 Mei 2016
01.17 PM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar